Seperti yang kita ketahui bahwa Pontianak merupakan ibukota Kalimantan Barat sebuah propinsi di Indonesia, Kota ini didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tanggal 23 Oktober 1771. Dimana kota ini dahulunya merupakan salah satu destinasi pelabuhan di Kepulauan Kalimantan.
Kota ini memiliki luas sekitar 107.82 km persegi dengan delta terletak di Sungai Kapuas. Dimana Sungai ini sendiri merupakan gabungan dengan Sungai Landak, Kota ini juga dikenal dengan nama kota Khatulistiwa karena kota ini juga terletak di garis Khatulistiwa. Setiap bulan Maret dan September selalu diadakan festival titik kulminasi “terkecuali di tahun 2020 yang memang tidak memungkinkan untuk diadakan”
Dewasa ini kota Pontianak tentunya memiliki tujuan yang amat menarik sehingga patut untuk di kunjungi. Selain itu kota Pontianak juga memiliki berbagai festival menarik yang sayang untuk dilewatkan, Harapanku di tahun 2021 mendatang festival – festival ini dapat kembali dilaksanakan secara offline bukan hanya online saja. Sebab jujur aku lebih menyukai kegiatan offline daripada online, Bagiku Tuhan menciptakan Matahari untuk dinikmati dimana sinar matahari adalah sumber dari segala macam obat.
Berbicara mengenai Wisata Di Kota Pontianak sepertinya kalian tentu merasa penasaran apa saja Tempat Wisata yang Menarik Di Kota Pontianak. Mari kita bahas satu persatu
Tugu Khatulistiwa
Kota Pontianak merupakan Kota Khatulistiwa. Hal ini disebabkan karena kota ini merupakan salah satu kota yang dilalui garis khatulistiwa, garis lintang nol derajat atau biasa dikenal juga dengan nama Equator.

Di tempat inilah dibangun sebuah menara yang diberi nama Tugu Khatulistiwa, yaitu menara yang di bangun oleh tim ekspedisi Geografi dimana tim ini dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda.
Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Menuju tugu ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Pontianak. Tugu ini dibangun pada tahun 1928 dengan menggunakan ilmu astronomi. Pengukuran yang dilakukan oleh para ahli geografi saat itu tanpa menggunakan alat-alat yang canggih seperti satelit maupun GPS. Para ahli ini hanya berpatokan pada garis yang tidak smooth (garis yang tidak rata atau bergelombang) dan berpatokan pada benda-benda alam seperti rasi bintang.
Waterfront City
Waterfront City adalah sebuah taman wisata yang dibangun mulai dari Jembatan Kapuas 1 hingga masjid Jami Kesultanan Pontianak. Ditempat inilah kita bisa menemukan berbagai macam jajanan serta terdapat beberapa kafe mengapung.

Kita juga bisa menikmati keindahan sungai Kapuas dengan ongkos Rp. 15.000 melalui kapal, aku sering naik kapal ini ketika pikiranku suntuk, Di kapal itu juga kita bisa menikmati berbagai macam hidangan dengan harga yang murah pula. Tempat ini sering ramai di kunjungi pada sore hari.

Rumah Radankg
Dahulu sebelum tahun 2020 dimana kondisi kota Pontianak tidak seperti sekarang ini dan festival serta pertunjukkan sering diadakan, Rumah Radankg merupakan salah satu tempat wisata yang sering dijadikan sebagai tujuan untuk dilaksanakan berbagai macam event. Idealnya Rumah Radankg merupakan tempat yang sering diadakan berbagai macam festival termasuk pameran buku dan Gawai Dayak.
Rumah Radakng sebenarnya adalah rumah panjang yang menjadi rumah adat bagi Suku Dayak yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Tempat Ini merupakan rumah adat terbesar yang ada di Indonesia dan menjadi sebuah landmark bagi kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa.
Rumah Radakng memiliki ukuran panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter. Lokasinya berada di Jalan Sutan Syahrir Kota Baru Pontianak.
Alun-alun Kapuas
Di Tahun 2019 Alun-alun Kapuas merupakan tempat diadakannya LPTQ tingkat nasional, taman ini menyajikan pemandangan tenangnya aliran air di Sungai Kapuas dengan kapal-kapal yang melintasi sungai.
Taman ini terletak di pusat Kota Pontianak ini menjadi salah satu tempat berkumpulnya warga Pontianak. Menikmati pemandangan sungai yang membelah Kota Pontianak ini sambil duduk santai dan menikmati sajian kuliner khas Pontianak.
Sama seperti Waterfront City Pontianak, Taman alun-alun Kapuas juga menyajikan kapal dimana kita bisa menyusuri Sungai Kapuas melalui kapal tersebut dengan biaya sebesar Rp. 15.000,-
Well Guys, Keadaan saat ini memang membuat situasi tidak sama seperti dulu tapi kuyakin pariwisata di Kota Pontianak perlahan tapi pasti akan bangkit seperti dulu lagi. Akan banyak event event offline diadakan kembali di kota ini termasuk diantaranya Festival Kuliner, dan tentunya kuharap Buda blogger juga akan kembali diundang untuk meliput festival tersebut seperti dulu.
Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka Lomba Blog Blogger Pontianak 2020 dan bekerja sama dengan Esqiu