Seekor anjing menyelamatkan pemilik yang mengalami kecelakaan
Seekor anjing tercatat sebagai pahlawan setelah dia menyelamatkan pemiliknya dari dinginnya tempratur begitulah isi berita yang tercatat di headlines Amerika Serikat baru-baru ini
Bob nama sang pemilik mengalamai kecelakaan pada saat Bob pergi untuk mencari kayu bakar dalam rangka merayakan pesta tahun baru, namun naas terjadi Bob tergelincir dan lehernya patah, sehingga dia tak bisa bergerak, dia juga tak bisa melakukan apapun kecuali terbaring diatas tanah dengan tempratur dua puluh empat derajat
Kelsey, nama anjing betina Bob yang berjenis Golden Retriever, berbaring diatas lengan Bob dan menjaga agar kondisi tubuh Bob tetap hangat, Dia tak lari kemana-mana kecuali duduk diatas tubuh pemiliknya selama satu harian dimana Bob pingsan saat itu. Setelah satu jam kemudian Bob ditemukan oleh tetangganya yang ingin meminta telur.
“Hal terakhir yang diingat Bob adalah dia mengatakan kepada Kelsey bahwa dia meminta maaf, dan dia akan mencoba sebisa mungkin untuk hidup” Ujar putri Bob kepada KCRA “Dia kehilangan kesadaran dan meletakkan kepalanya di samping lalu berkata ‘aku akan memberikan apa yang bisa kuberikan’ hanya itu saja, satu jam kemudian tetangganya datang dan menemukannya”
Bob mengalami patah tulang dan harus dioperasi beruntungnya operasi tersebut berhasil dilakukan, Medis mengatakan jika Kelsy tidak perduli, maka nyawa Bob tidak akan selamat.
Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa Selama berabad-abad manusia dan hewan hidup berdampingan dan saling membutuhkan. Manusia telah berbagi hidup bersama hewan peliharaan beribu tahun lamanya. Arkeologis menyatakan domestikasi kucing dan anjing sudah ada semenjak 10.000 hingga 20.000 tahun yang lalu, sebagai tambahan riset DNA menemukan bahwa penjinakan anjing bahkan sudah dimulai sejak 100.000 tahun yang lalu — sebelum awal mula pertanian dan pengembangbiakan satwa ada.
Para ahli ekologi mempercayai anjing dan kucinglah yang pertama kali mendekat ke manusia, ketimbang pendapat sebaliknya. Tetapi, manusialah yang kala itu segera mendapati nilai mereka sebagai satwa penjaga dan penghalau hama alamiah. Di rentang waktu itu pula, terjalin ikatan antara manusia dan hewan pendamping yang sedikit banyak hanya dapat dijabarkan oleh manusia yang didampinginya.