Rangkaian Event Dari Berbagai Tempat Wisata Memeriahkan HUT Kota Pontianak

Rangkaian Event Dari Berbagai Tempat Wisata Memeriahkan HUT Kota Pontianak – Pontianak atau yang dikenal dengan nama Khuntien merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Kota ini pertama kali ditemukan oleh Sultan Pontianak yaitu Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie pada tahun 1771 Masehi. Saat ini Pontianak merupakan kota dengan nomor 26 Terbesar di Indonesia dan juga lima besar di Pulai Kalimantan Setelah Samarinda, Kuching, Balikpapan dan juga Banjarmasin. Menurut Konsesus 2020 Pontianak memiliki 658, 685 Juta Penduduk.

Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak.

Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.

Banyak sejarah dan mitos yang berkaitan dengan Kota Pontianak ini, salah satu mitos yang terkenal adalah kota ini merupakan kota yang banyak hantu Kuntilanaknya, sehingga beberapa tahun yang lalu hampir sempat akan di bangun tugu Kuntilanak di kota Khatulistiwa ini.

Sebagian lain mengatakan kota yang terkenal dengan seribu sungai ini dulunya terdapat pohon khuntien, oleh sebab itulah masyarakat Tionghoa menyebut nama kota Pontianak dengan sebutan Khuntien.

Di era kolonial Belanda tepatnya pada tanggal 5 Juli 1779, Terdapat sebuah perjanjian (Politiek Contract) dengan Sultan Pontianak tentang penduduk Tanah Seribu (Verkendepaal) untuk dapat dijadikan tempat kegiatan bangsa Belanda.  Lalu di kemudian hari Belanda mendirikan Plaatselijk Fonds di bawah kekuasaan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak yang mengurus dana keuangan yang didapat dari wilayah Tanah Seribu (Verkendepaal). Bangunan berasitektur Belanda saat ini masih bisa ditemukan tepatnya di Daerah Jalan Tanjung Pura Pontianak.

Sejarah mencatat Saat Jepang merebut wilayah Pontianak, maka istilah Plaatselijk Fonds berubah menjadi Shintjo dengan pemerintah sipil dipimpin oleh Guntjo. Selain itu terjadi peristiwa Mandor pada tanggal 28 Juni 1944, Dimana ketika ini Jepang mulai membantai ribuan warga Pontianak dengan alasan untuk menangkap para pemberontak. Hal ini dikenal dengan Peristiwa Mandor yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Berkabung Kalimantan Barat.

Saat ini kota Pontianak telah berubah menjadi kota modern dengan berbagai tempat wisata didalamnya termasuk taman. Hal ini dapat kita saksikan dalam Rangkaian Event Dari Berbagai Tempat Wisata Memeriahkan HUT Kota Pontianak tahun 2022, atau dua tahun setelah Pandemi Covid 19. Dimana kita dapat menemukan event di Alun alun kapuas, Jalan Diponegoro atau pasar hongkong, Rumah Radankg dan Juga Megamall Pontianak.