Menikmati Nasi Goreng Madura di Pontianak

Nasi Goreng adalah hidangan khas Indonesia yang sudah sangat mendunia Dari sekian banyak hidangan dalam khazanah Masakan Indonesia, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati. Masakan nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasi goreng dapat dinikmati secara sederhana di warung tepi jalan, gerobak penjaja keliling, hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta

Pada tahun 2011, sebuah polling Internet yang diadakan oleh CNN International dan diikuti oleh 35.000 orang menempatkan Nasi Goreng pada peringkat dua dalam daftar ’50 Makanan Terlezat di Dunia’ setelah rendang

Disetiap daerah di Indonesia selalu terdapat nasi goreng yang kelezatannya beraneka ragam disesuaikan dengan lidah masyarakat penduduk setempat, seperti Nasi Goreng Jawa yang nasinya sedikit pulen, Nasi Goreng Makassar / Bugis dan masih banyak lagi lainnya.

Jika berkunjung ke Pontianak, nasi goreng yang amat cocok di lidah masyarakat adalah Nasi Goreng Madura,  sebenarnya jika dibilang apakah nasi goreng yang di jual di Pulau Madura rasanya sama persis dengan yang dijual disini aku belum tahu, yang pasti nasi goreng yang kumaksud disini notabene dijual dan dimasak oleh orang Madura

Banyak rumah makan nasi goreng Madura yang terdapat di seantero kota Pontianak, salah satunya adalah Rm. Siti Fatimah yang mulai berjualan sejak tahun 1980-an, alkisah nasi goreng ini dijual dengan menggunakan gerobak dorong di Gang Kenari.  Harganya tergolong murah. Satu porsi nasi goreng Rp 1.500. Melihat warung tenda itu terlihat sempit, sementara pelanggan semakin banyak, ada salah satu pelanggan nasi goreng menawarkan rukonya untuk disewa. Pasangan itu pun sepakat dan menerima tawaran.

Pada tahun 1982. Gerobak Dorong itu pindah ke Sungai Jawi, dari sinilah restoran tersebut terus   berkembang. Nama  warung Siti Fatimah dibuat, sesuai dengan nama anak bungsu mereka.  Kini, tiga deretan ruko dua tingkat, telah ditempati rumah makan ini. Dua untuk usaha, satu ruko khusus untuk rumah tinggal. Yang mengelola rumah makan ini, Hj. Siti Fatimah bersama suaminya, H. Muniri. Pasangan ini mempunyai anak 3 orang anak. Dua lelaki, satu perempuan.

Sekarang ini, rumah makan Siti Fatimah sudah banyak membuka cabang. Mereka yang buka cabang, dulunya kerja di rumah makan ini. Rumah makan itu tersebar di jalan Panglima Aim, Parit Haji Husin Dua (Paris), Johar, Siantan, dan Sungai Jawi.

Untuk yang berada di Jalan Johar di beri nama Warung Nasi Goreng IIN, yang juga ramai dikunjungi pembeli, yang menjadi ciri khas dari rumah makan ini adalah rasanya, mereka menggunakan ayam petelur dimana rasanya mirip dengan ayam kampung.

Terdapat varian porsi dimana porsi Jumbo yang seharga Rp. 14.000,- menjadi primadona sebab nasinya yang banyak cocok untuk mengisi perut hingga malam hari. Tidak ada minuman yang special di rumah makan ini hanya ada Es Teh serta Teh Botol / Tebs.  Uniknya, meskipun demikian  Warung makan nasi goreng Madura seperti Siti Fatimah, Iin dan sebagainya menjadi salah satu rumah makan wajib yang harus dikunjungi oleh pelancong jika berkunjung ke Pontianak.  Mereka para pelancong / Turis mengakui bahwa nasi goreng ini  sangat lezat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *