Menikmati nasi Biryani Timur Tengah di Warung kopi Iyong Pontianak
Biryani yang juga dikenal sebagai nasi Briyani atau Biriani adalah nasi campur yang berasal dari Asia Selatan dan disajikan dalam sebuah piring. Pada dasarnya nasi ini merupakan nasi yang sangat populer di negara Muslim dengan penduduk meliputi Warga Negara India seperti Malaysia dan Indonesia. Jika merujuk ke Malaysia maka mayoritas penduduk Malaysia merupakan Warga Negara Keturunan India dan juga Tionghoa. Jika merujuk ke Indonesia maka kota Medan merupakan kota dengan penduduk keturunan India paling banyak.
Nasi ini pada dasarnya terbuat dengan campuran daging dan juga bumbu atau rempah-rempah. Sebenarnya belum dipastikan di kota India bagian mana nasi ini mulai di perjualbelikan. Sebab di wilayah India Utara, nasi Biryani sendiri dikembangkan oleh pusat kebudayaan Muslim di Delhi (Mughlai Cuisine), Lucknow (Awadhi Cuisine). Di India Selatan nasi Briyani menjadi makanan pokok seperti di Telangana, Tamil Nadu, Malabar, dan Karnataka, Sejak di daerah tersebut menjadi wilayah dengan Penduduk Muslim paling sedikit.
Hanya Andhra yang menjadi satu-satunya daerah di India Selatan yang tidak memiliki banyak variasi untuk nasi Biryani.
Berdasarkan sejarah di bagian Delhi, lebih dari empat ribu tahun yang lalu, masyarakat di Asia Tengah mulai mengkonsumsi daging Sapi, Kerbau, dan juga Kambing dan menambahkannya kedalam nasi. Hasilnya terdapatlah sebuah makanan yang kemudian hari dikenal dengan nama Pulao dan berkembang menjadi Biryani.
Orang kaya di zaman itu menggunakan daging kambing yang harganya lebih mahal sedangan masyarakat yang miskin menggunakan daging sapi yang lebih murah harganya. Menurut seorang pengarang terkenal Lizzie Collingham, Nasi Biryani modern di kembangakn di sebuah dapur di Mughal dengan menggunakan nasi yang memiliki rempah yang berasal dari Persia, rempah tersebut bernama Pilaf. Meskipun demikian, seluruh rempah yang di pergunakan pada nasi Biryani juga tumbuh dan tersedia di negara bagian Arab lewat jalur perdagangan.
Menurut Kris Dhillon, asal dari nasi biryani modern berasal dari Persia dan dibawa ke India melalui Mughal. Namun Teori lain menyebutkan bahwa nasi Biryani telah dibawa ke India sebelum Mughal pertama yaitu kekaisaran Babur datang ke India. Hal ini dibuktikan dengan sebuah Teks Mughal yang berjudul Ain-I-Akbari yang berisikan tidak ada jarak antara Biryani dan Pilaf : Di dalam teks tersebut juga mengatakan bahwa Biryani sudah lama berada di India.
Teori yang paling terkenal lainnya adalah Nasi Biryani datang di India lewat sebuah invasi Timur Tengah Teori ini juga tidak benar. Sebab tidak ada catatan dan bukti bahwa Biryani pernah hadir di Negara-negara tersebut.
Teori ini berdasarkan dari seorang penulis yang bernama Pratibha Karan, dimana dia mengatakan bahwasanya Biryani berasal dari India Selatan, yang berawal dari Pilaf dimana makanan ini dibawa ke India melalui pedagang Arab. Dia berspekulasi bahwa Pulao adalah makanan tentara India di zaman Prasejarah : Para tentara tersebut dapat memasak apapun dengan nasi, dan dimasukkan kedalam sebuah panci dimana panci tersebut mereka pergunakan untuk memasak nasi.
Oke, sekarang lupakan sejenak asal dari nasi Briyani atau Biryani tersebut sebab kita akan membahas dimana bisa kita menemukan makanan yang berasal dari India ini di Pontianak.
Semenjak membanjirnya para pasien yang berasal dari Pontianak Indonesia ke wilayah Kuching, Sarawak Malaysia dimana negara bagian tersebut mayoritas warga keturunan India memilih untuk berdagang kuliner termasuklah diantaranya Briyani atau Biryani.
Sehingga dengan demikian nasi biryani atau Briyani dengan mudah dapat di temukan di kota Pontianak dan terjual di berbagai kafe atau warung kopi. Termasuk diantaranya warung kopi Iyong atau Nasi Briyani Al-Briyani yang beralamat di Jalan Nurali dekat Masjid Al Manar Pontianak dan SMP Negeri 24.
Untuk harga tidak perlu khawatir sebab seperti yang dapat kita lihat di bawah ini, harga yang di tawarkan tidak terlalu merogoh kocek terlalu dalam.
barusan beberapa waktu lalu dijelasin ama seseorang beda nasi kebuli ama briyani ama apalagi lupa, tapi saya nggak tahu nasi briyani. Kalau liat di harganya tergolong murah ya, okelah kalau nasinya harga pas aja tuh, tapi gulainya itu lho
Wah… Ternyata ada nasi biryani juga ya di kedai kopi itu. Saya penggemar berat middle east cuisine, terutama biryani, kothu paratta, tandoori chicken. Bumbunya khas memang.
Waah nasi briyaninya cuma 12 ribuan.. btw, saya kira nasi briyani dari Arab 😀