Kimchi terenak di Pontianak
Kimchi adalah makanan khas Korea dan merupakan salah satu jenis sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Pada umumnya Kimchi dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah. Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae
Pada mulanya kimchi hanya berupa asinan yang berwarna hijau hal ini terjadi sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci setelah diberi dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin.
Namun keadaan berubah sewaktu orang Korea mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.
Salah satu Museum Kimchi Pulmuone yang ada di Seoul mencatat 187 jenis kimchi, mulai dari kimchi zaman dulu hingga kimchi zaman sekarang.
Variasi kimchi yang mudah dikenali, misalnya: ggakdugi (깍두기) dengan bahan utama lobak dipotong berbentuk kubus, kimchi ketimun yang disebut oisobaegi (오이소박이), dan kkaennip (깻잎) berupa susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asin, cabai merah, bawang putih, dan daun bawang.
Korea adalah salah satu negara yang dekat dan memiliki kesamaan dengan Jepang, hal ini terbukti bahwa di Korea mereka membuat lemari es khusus untuk kimchi. Apalagi orang Korea membuat kimchi dalam jumlah banyak sewaktu panen sawi putih di musim dingin.
Di Jazz Bubble Pontianak terdapat Kimchi ramen yang menggunakan daging ayam terutama di bagian dada. Harga kimchi ini adalah Rp. 25.000, selain ayam kimchi ramen ala Jazz Bubble dilengkapi dengan sayur sawi asin.
Cara makan kimchi ala Jazz bubble ini cukup dengan menggunakan sendok dan garpu, lalu bagaimana dengan rasa ?
Untuk rasa mungkin bisa dikatakan meskipun tidak terlalu original namun pas untuk lidah orang melayu yang gemar akan makanan asam dicampur dengan asin. Sebagai makanan khas asia timur seperti Jepang dan Cina, Kimchi sangat cocok dimakan panas-panas. Seperti shabu-shabu dan bakmie