Kebakaran LA murnikah ?
Baru-baru ini, dunia dihebohkan dengan kebakaran hebat yang melanda Hollywood, California. Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya insiden alam atau kecelakaan biasa. Namun, bagi penulis, kejadian ini menjadi pemicu untuk menggali lebih dalam tentang apa yang mungkin tersembunyi di balik layar. Apakah ini hanya sebuah musibah, atau ada kepentingan global yang bermain di belakangnya?
Hollywood memang dikenal sebagai rumah para aktor dan aktris dengan penghasilan fantastis. Secara pribadi, penulis lebih risau memikirkan nasib rakyat Palestina atau dampak besar pada masyarakat dunia yang pernah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Pandemi tersebut mengubah ekonomi global, membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, dan memperlihatkan bagaimana kepentingan global bisa mengganggu tatanan kehidupan masyarakat. Dari situlah, penulis mulai mendalami geopolitik.
Kaitan Kebakaran dengan Predictive Programming?
Salah satu hal yang menarik perhatian penulis adalah kemungkinan bahwa kebakaran di Hollywood memiliki kaitan dengan konsep “predictive programming.” Konsep ini merujuk pada bagaimana skenario-skenario masa depan disisipkan dalam media populer seperti film atau berita, sehingga ketika hal itu benar-benar terjadi, publik sudah terbiasa dan menerimanya tanpa banyak bertanya.
Apakah kebakaran ini bisa dikaitkan dengan pola serupa seperti serangan 9/11? Kita tahu, tragedi 9/11 menjadi dalih untuk memulai perang melawan Islam dan menciptakan istilah “Islamofobia.” Sama halnya dengan pandemi Covid-19, yang akhirnya mempercepat adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan memulai era Revolusi Industri keempat. Apakah kebakaran ini merupakan langkah kecil menuju rencana besar lainnya?
Film-film fiksi ilmiah seperti Terminator dan Demolition Man mungkin terlihat seperti hiburan semata. Namun, jika kita perhatikan lebih dalam, ada benang merah yang mengarah pada tujuan globalis: menciptakan dunia di mana teknologi mengontrol hampir setiap aspek kehidupan manusia. Dulu, di era film bisu, gambaran teknologi mesin sangat mahal dan kompleks. Kini, kita hidup di zaman di mana hampir semua aspek kehidupan bisa diakses secara digital.
Azab Tuhan atau Agenda Manusia?
Ada spekulasi bahwa kebakaran ini mungkin merupakan kutukan dari Tuhan. Sebagai contoh, dalam ajang Golden Globe baru-baru ini, seorang pembawa acara membuat pernyataan yang dianggap menghina Tuhan. Namun, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa kebakaran ini adalah azab. Sebagai seorang Muslim, penulis percaya bahwa segala sesuatu memiliki hikmah, tetapi tidak ingin langsung menghakimi tanpa bukti yang kuat.
Kita bisa belajar dari kejadian di Wuhan saat awal pandemi Covid-19. Dulu, banyak yang menyebutnya sebagai kutukan Tuhan. Namun, seiring waktu, kita mulai memahami bahwa ada dimensi geopolitik yang lebih besar di balik pandemi tersebut. Dari sana, muncul perubahan besar seperti digitalisasi global, penggunaan mata uang digital, dan semakin meluasnya sistem pembayaran tanpa uang tunai (cashless society).
Apa Tujuan Akhirnya?
Menurut pengamatan penulis, kebakaran di Hollywood mungkin hanya bagian kecil dari puzzle besar yang mengarah pada realisasi agenda global seperti Smart City LA 2028. Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi demi menciptakan kota yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan menjelang Olimpiade Musim Panas 2028. Smart City LA 2028 adalah langkah konkret menuju kehidupan manusia yang serba digital, di mana setiap aktivitas akan terhubung melalui teknologi cerdas.
Apa yang tampak seperti solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup sebenarnya bisa menjadi alat kontrol total. Digitalisasi yang masif, penggunaan mata uang digital, dan integrasi AI ke dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan para pemegang kekuasaan global untuk memantau setiap aspek kehidupan manusia. Semua ini mengarah pada visi dunia dengan “total control.”
Virus dan Kekebalan Manusia
Penulis juga ingin menyinggung poin penting yang pernah disampaikan oleh Dr. Indro Cahyono: bahwa virus tidak bisa semakin kuat melalui mutasi. Tubuh manusia adalah anugerah Tuhan yang luar biasa, dengan kemampuan alami untuk beradaptasi dan membentuk kekebalan. Sejarah telah membuktikan ini, seperti pada wabah influenza di awal abad ke-20. Namun, di tengah ketakutan terhadap virus seperti HMPV, agenda global untuk menciptakan “masyarakat baru” terus berjalan.
Kesimpulan
Kebakaran di Hollywood mungkin tampak seperti tragedi lokal, tetapi bisa jadi bagian dari rencana global yang lebih besar. Predictive programming, digitalisasi, dan kontrol teknologi adalah tema-tema yang terus muncul dalam diskusi geopolitik. Sebagai masyarakat, kita perlu tetap kritis dan sadar terhadap perubahan besar yang sedang terjadi di sekitar kita.
Agenda global seperti Smart City LA 2028 bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kontrol terhadap manusia semakin terpusat. Dalam menghadapi dunia yang semakin kompleks ini, kita perlu mempertahankan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan yang esensial.
Ya saya pernah melihat beberapa kontententang SMart City LA 2028. Tapi, saya pribadi belum berminat mencari tau lebih banyak. Sama halnya seperti pandemi. Saya tidak begitu peduli apakah itu rekayasa atau bukan. Hanya ikhtiar semaksimal mungkin menjaga kesehatan dengan mematuhi prokes.
Semua punya pemikiran ya tentang kejadian tersebut. Namun kenyataannya kayak apa, nah itu yang belum jelas.
tetapi apapun itu tujuan dan dibalik itu semua, sebagai manusia saya mendoakan supaya bisa cepat dipadamkan dan tidak melebar kemana mana dan semua yang sakit dipulihkan dan yang hilang segera ditemukan. Anggaplah ini sebagai tragedi kemanusiaan
Entahlah ada skenario apa dibalik kebakaran LA, yang pasti dampak yang ditimbulkan lumayan parah ya, kerugian materialpun tak kalah banyaknya.
Berat euy bahasannya, tapi keren, lho bisa nulis opini begini.