Jika Film Hollywood tetap di blokir

Pada tahun 2011, dunia bisnis perfilman di Indonesia terutama bioskop mengalami suatu fase yang sangat mengerikan, yaitu blokirnya film-film Hollywood akibat peraturan Bea Cukai yang diterapkan oleh Pemerintah hal ini sempat menjadi bahan optimis para pelaku Industri perfilman Tanah air.  Kasus ini dinamakan dengan nama kisruh film Hollywood

Mereka para sineas Indonesia awalnya merasa senang sebab film Hollywood takkan hadir kembali ke tanah air, sebelum akhirnya mereka gigit jari sebab film yang mereka buat tidak laku di bioskop.

Para penonton tanah air lebih menunggu film Thor, Fast Five, Pirates of Carribean 4 daripada harus menonton film Merah Putih 3, Tanda tanya atau film-film buatan tanah air lainnya.

Dan ini yang terjadi seandainya film-film Hollywood tetap di blokir di dunia bioskop Indonesia.

  • Kita tak dapat menyaksikan aksi Joe Taslim di Fast 6 dan Star Trek Beyond. Memang andaikata hal itu terjadi media massa di tanah air hanya bisa menggembor-gemborkan bahwa salah satu aktor Indonesia berhasil main di film Box Office Hollywood. Namun kita tak dapat menyaksikan filmnya, mungkin kita malah disajikan film dengan judul Balapan Pocong atau Planet Kuntilanak seperti yang terjadi di tahun 2011
  • Jodoh Wasiat Bapak dan Dunia Terbalik hadir dalam bentuk The Movies Andai film Hollywood  masih tetap di blokir, kemungkinan yang paling buruk adalah kita takkan pernah menyaksikan The Avengers, Wonder Woman, Justice League, Fate Furious, Logan dan sebagainya. Boro-boro film itu tayang, kita malah harus menyaksikan film Jodoh Wasiat Bapak dan Dunia Terbalik the Movies. Apalagi dalam bentuk 3D.,
  • Muncul film Bioskop dengan judul FTV atau dengan kata lain FTV merajalela di Bioskop Mungkin kita takkan pernah melihat Kingkong, Godzilla, Jurrassic World tayang di Bioskop tanah air. Melainkan OB cantik jatuh cinta dengan bos, Mantanku Bosku, Tusuk sate cinta dan Film-film yang berkedok FTV.  Hal ini terjadi karena tidak ada persaingan yang signifikan sebab tiada film Luar termasuk Mandarin dan Hollywood yang  tayang di tanah air. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya persaingan seperti ini di dunia pertelevisian tanah air.
  • Kita takkan dapat menyaksikan Hunger Games, Maze Runner di layar bioskop. Mengapa hal ini terjadi, jawabannya jelas sebab film-film seperti iin harus mengalah dengan hadirnya Anak Langit dan Ganteng-ganteng Serigala The Movies.
  • Banyak fim basi tayang di bioskop tanah air Seperti yang pernah terjadi di tahun 2011, sehingga tak peru di jelaskan lagi.
  • The Raid, Comic 8, Danur dan beberapa film blockbuster Indonesia harus tenggelam dengan nama-nama film Pocong serta Horror Sex , hal ini justru membuat nama perfilman Indonesia buruk. Hal ini juga sempat terjadi di tahun 2011, dimana kala itu sesungguhnya terdapat film yang menurut penulis sangat bagus seperti Merah Putih 3, Namun film sekuel ini terpaksa Flop karena Penonton merindukan film Hollywood dan tenggelam dengan film Horsex Indonesia.
  • Tidak pernah ada yang namanya The Avengers, Captain America atau superhero Marvel dan DC di dunia bioskop tanah air Indonesia, mungkin akan di ganti dengan Captain Pocong, The Hantungers untuk menghibur lara penonton Indonesia. Sekedar Info di tahun 2011 terdapat film animasi Kungfu Panda yang di ganti dengan Kungfu Pocong Perawan dan poster yang ditampilkan pun mirip. Mungkin Doctor Strange diganti dengan judul Doctor Ngesot.
  • Mall-mall gulung tikar karena bioskop sepi,

Namun untunglah itu semua mimpi buruk seandainya film Hollywood atau film luar lainnya tidak hadir di Indonesia. Para sineas Indonesia kini sadar bahwa untuk membuat penonton menyaksikan filmnya mereka tidak perlu merenggek seperti anak kecil minta di belikan mainan dengan melarang film Hollywood atau luar hadir.

 Mereka harus bersaing dengan jantan, buktinya Warkop DKI Reborn masih bertengger tatkala terror badut merajalela. Dan sebentar lagi dalam waktu kurang dari 24 jam, Pengabdi setan akan menggeser Kingsman : Golden Circle

Tahun lalu AADC 2 bisa menjadi alternatif lain ketika penonton tak ingin menyaksikan Capt America : Civil War.,

Beberapa perusahaan Hollywood  yang memilki cabang di Indonesia kini juga memberikan kesempatan bagi  perfilman tanah air agar seluruh bioskop tanah air di kuasai oleh film Indonesia dan mereka para distributor Hollywood harus menunggu seminggu untuk menayangkan  filmnya di tanah air.

Kesempatan itu terjadi  ketika Idul Fitri, dimana bioskop seluruh Indonesia hanya menayangkan film Nasional. Baru seminggu setelah itu film Hollywood kembali hadir.

Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang patut bersyukur, sebab beberapa film blockbuster dunia selalu tayang dua hari lebih awal bahkan sebulan lebih awal dari penayangan secara global. Hal ini tidak kita temukan di beberapa negara lain seperti Jepang misalnya, mereka lebih memprioritaskan film dalam negeri mereka daripada film asing. Dan andaikan ada film Asing yang masuk, maka film itu wajib di Dubbing.

Lain Jepang lain pula Cina atau Tiongkok, di negara itu ada aktor atau aktris asal negeri  tirai bambu itu bermain di film Hollywood sebelum tayang di negaranya.

Pertanyaannya, kini tergantung kepada penonton, jujur kalau penulis sendiri lebih menyukai Film Marvel dan DC karena bisa menjadi refrensi bagi penulis untuk membuat karakter di novel atau cerpen.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pelaku bisnis bioskop, mengapa tiket film Nasional setara dengan film Hollywood ? di Tempat  penulis harga tiket baik lokal, Hollywood, Mandarin tetap sama yaitu Rp. 45000.,- Harga seperti itu terlalu mahal bagi mahasiswa atau orang yang hobi menonton.  Mengapa tidak seperti ini yaitu harga tiket film nasional setidaknya sedikit lebih murah. Hal itu untuk memancing masyarakat menyaksikan film tanah air. Di beberapa daerah Indonesia bahkan lebih mahal dari Rp. 45.000,-

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *