investasikan saja lahan kalian di kota cinema mall
Punya lahan ? Punya tanah kosong ? Dan ingin dijual ? Mungkin beberapa pertanyaan diatas merupakan kalimat yang pertama kali terlintas di benak kita jika memiliki tanah yang kosong
Namun kini muncul terobosan baru yaitu Kota Cinema Mall, sejujurnya proyek ini menggabungkan antara MLM dengan Property, hal ini muncul sebab Indonesia masih kekurangan bioskop.
Jumlah layar yang terdapat di Indonesia hanya sebanyak 200 lebih sedangkan Presiden Jokowi menargetkan Indonesia harus memiliki 1500 layar
Untuk saat ini Amerika Serikat adalah negara yang memiliki jumlah layar Bioskop terbanyak, lalu apa dampak samping jika jumlah bioskop sedikit ?
Dampak perfilman Indonesia sangat miskin, meski tercatat tahun 2016 merupakan pangsa dan tahun terbaik bagi perfilman tanah air, namun menurutku hanya beberapa film yang mampu mengalahkan film Hollywood
Sebut saja Ada apa dengan cinta 2, my stupid boss, jangkrik boss hal ini sangat berbanding terbalik dengan Batman vs Superman, Capt America 3, Dr. Strange, The Conjuring 2 dan masih banyak lagi film hollywood lainnya
Boikot film Hollywood merupakan tindakan terkonyol yang pernah dilakukan pemerintah Indonesia.
Sehingga tujuan Kota cinema Mall memiliki tujuan menciptakan lapangan pekerjaan serta menumbuhkan industri kreatif.
Di Indonesia sendiri cineplex XXI mengusai 73 persen sehingga peluang memiliki bioskop baru terdapat 50 persen. Bioskop di Indonesia masih identik dengan shooping mall.
Konsep Kota cinema mall sendiri bukanlah konsep sembarangan sebab terdapat penggabungan antara tempat hangout, panggung stand up, stage, area main serta area luar atau taman.
Dengan sistem 2 layar gpl, meski layar yang ada nantinya masih flat, tapi setidaknya Project Bravo 8 Kota cinema mall merupakan bisnis yang menjanjikan.
Setidaknya mengurangi monopoli harge.Banyak bioskop, tentu persaingan harge semakin ketat.