Dokter terbaik adalah Dokter yang selalu Belajar

Dokter terbaik adalah Dokter yang selalu Belajar – Setioko Dalam beberapa bulan terakhir ini terutama selama musim penyakit ini. Aku selalu mempelajari dan belajar berbagai ilmu kedokteran, meskipun aku bukan dokter tapi tak ada salahnya sebagai rakyat diberikan hak untuk memfilter ilmu serta informasi yang masuk.

Aku memang jarang mengikuti perkembangan media, jelas karena media saat ini tidak bisa memfilter dan selalu menampilkan berita-berita yang menyeramkan, bahkan berita bencana kalah populernya dengan berita Penyakit. Padahal sudah berapa banyak bencana alam menerpa Negeri ini seolah-olah alam ingin memberi sinyal “Sudahilah, hentikan sudah”

Sebenarnya aku ingin meluapkan emosiku terhadap penanganan tapi setidaknya bukan aku tak mampu melainkan kuusahakan agar pembaca memahami apa yang terjadi realita saat ini.

Salaman di ganti dengan tinjuan “Maaf dalam Islam tidak ada ajaran seperti ini”,


“Sesungguhnya seorang mukmin apabila bertemu dengan mukmin yang lain, lalu ia mengucapkan salam dan mengambil tangannya untuk menjabatnya, maka akan berguguran kesalahan-kesalahan keduanya sebagaimana bergugurannya daun-daun pepohonan.” (HR. Al-Mundziri dalam At-Targhib 3/270, Al-Haitsami dalam Al-Majma’ 8/36, lihat Ash-Shahihah no. 526)

Hal ini didukung oleh pakar kebahagiaan, Gretchen Rubin, bersalaman saat kita baru berjumpa atau berpisah dengan orang lain bisa mempererat hubungan. Cara ini efektif untuk membuat kita menyadari akan kedatangan atau perginya seseorang. Kebiasaan ini bisa menciptakan koneksi dan pengakuan, serta meningkatkan kebahagiaan dalam hubungan, baik itu dengan anggota keluarga, pasangan, maupun teman.

Senyuman cukup dengan menyipitkan mata “Halloo, Tuhan Marah loh”  Padahal di dalam Islam sudah jelas bahwa Senyum adalah ibadah.

Bulan Juni lalu aku mempelajari ilmu kedokteran dari Indro M Cahyono, Agni dan baru baru ini aku juga mempelajari ilmu yang tersembunyi dari Dr. Lois seorang lulusan dari Belgia.  Para dokter baik tersebut menjelaskan manfaat mencuci hidung dengan air garam. Dimana jika kita rajin mencuci hidung dengan air garam maka kuman-kuman akan hilang.

Para dokter yang kuanggap pahlawan seperti Pak Indro, Terawan, Siti Fadhillah serta Lois 7 dan Agni merupakan para dokter yang selalu belajar dan belajar. Mereka bukanlah dokter yang haus untuk tampil di tv dan mengiyakan apa yang dikatakan oleh media.