Empat Senjata Khas Dayak

Berbicara
soal suku paling menakutkan di Indonesia, Dayak jelas jadi nama yang bakal
langsung muncul. Memang tidak bisa dipungkiri kalau suku penghuni Borneo ini
sangar dan luar biasa. Sejarah sudah membuktikan lewat tangis para serdadu
Belanda yang digasak oleh mereka tatkala mengganggu Kalimantan. Pun dengan
rumor-rumor kesaktian yang membuat Dayak makin lekat dengan kesan gahar dan
menakutkan.

Ada banyak
alasan kenapa suku Dayak ditakuti. Salah satunya tentu karena senjata-senjata
khas yang mereka miliki. Kamu mungkin berpikir jika hanya Mandau saja yang
mereka punya, padahal tentu saja tidak. Ada senjata-senjata khusus lainnya yang
mereka punya dan rata-rata sama menyeramkannya.

Lalu,
senjata-senjata macam apa yang dimiliki si suku yang katanya paling menakutkan
se-Indonesia ini? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.

1. Mandau, Senjata Utama Suku Dayak

Kalau Aceh
punya Rencong, dan Jawa Punya Keris, maka Kalimantan atau Dayak memiliki yang
namanya Mandau. Senjata satu ini memang khas Dayak dan hanya ditemui di sana.
Dilihat dari bentuk, Mandau ini sama seperti pedang pada umumnya. Hanya saja ia
memiliki beberapa ciri khas berupa ornamen-ornamennya yang cantik. Bahkan
beberapa mandau juga dihiasi emas dan perak.

Menurut
kabar, Mandau ini tidak hanya sekedar senjata tapi juga memiliki kesaktiannya
sendiri. Ia bisa dikemas dengan semacam sihir sehingga katanya bisa terbang
sendiri mencari korbannya. Mandau sendiri sangat sakral bagi orang Dayak.
Makanya, senjata ini begitu dijaga dan dirawat betul-betul.

2. Sumpit Dayak yang Sehebat Senapan Sniper

Tak hanya
Mandau, Dayak juga memiliki senjata mematikan lainnya. Namanya adalah Sipet
atau dalam bahasa sehari-hari disebut Sumpit. Senjata ini berbentuk panjang dengan
lubang di tengahnya. Seperti senapan, Sumpit ini dipakai untuk menembakkan
jarum-jarum.

Tenaga
pelontar Sumpit memang hanya dari hembusan napas. Meskipun demikian jangan
sekali-kali diremehkan karena kecepatan jarum pelurunya bisa menyamai senapan.
Belum lagi jarum-jarum itu dibubuhi racun ganas yang membuat korbannya bakal
tak bernapas dalam waktu yang relatif cepat. Sipet ini sangat akurat dan
presisi ketika dipakai oleh si empunya. Jadi, kalau orang-orang Dayak sudah
membidik, maka kemungkinan melesetnya sangat kecil. Senjata ini pernah bikin
tentara Belanda terkencing-kencing dalam arti sesungguhnya.

3. Lonjo, Tombok Khas Dayak yang Sangar

Selain Sipet
dan Mandau, Dayak juga punya yang namanya Lonjo. Senjata ini bentuknya mirip
dengan tombak pada umumnya. Tapi, karena kita yang bicarakan adalah Dayak, maka
Lonjo ini jelas beda. Kabar mengatakan kalau Lonjo ini bertuah. Ia memiliki
semacam energi khas yang mampu membuat pemiliknya menjadi lebih kuat.

Lonjo
sendiri terbagi atas mata tombak dan juga gagangnya. Untuk gagang, biasanya
memakai kayu-kayu khusus serta memiliki beberapa hiasan. Penggunaan Lonjo ini
macam-macam, mulai dari berburu sampai berperang.

4. Dohong, Keris Sakti Ala Dayak

Di antara
semua senjata Dayak, Dohong mungkin adalah yang paling asing di telinga
masyarakat umum. Alasannya tak lain karena senjata ini eksistensinya sudah
langka. Padahal kalau melihat sejarah, Dohong lebih dulu dipakai sebelum Mandau
dan yang lainnya.

Dohong
sendiri bentuknya agak mirip keris. Dasarnya adalah pisau biasa namun memiliki
lekuk-lekuk unik. Senjata ini sekarang sudah menjadi semacam pusaka sehingga
tidak dipakai untuk mendampingi aktivitas sehari-hari. Tapi, untuk acara-acara
tertentu kadang Dohong dikeluarkan sebentar. Oh iya, senjata ini sendiri katanya
kalau dijual sangat mahal harganya karena mengandung nilai sejarah yang luar
biasa.

Tentu bukan
hanya senjata yang membuat Dayak ditakuti. Seperti yang kamu tahu, mereka juga
disegani lantaran ilmu-ilmu gaibnya. Belum lagi sosok bernama Panglima Burung
yang menurut rumornya kalau sudah muncul maka akan ada darah yang tercecer.
Meskipun menakutkan, Dayak juga terkenal akan keramahannya. Intinya, kalau kita
baik mereka pun sama begitu pula sebaliknya.

sumber tulisan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *