Pontianak Food Festival 2017 Dibalik kekurangan yang ada

Pontianak Food Festival ini merupakan event pertama yang
diadakan di tahun 2017 untuk kota Pontianak, event ini sendiri diprakarsai oleh
Bank Mandiri dan diadakan di lapangan parkiran A Yani Megamall Pontianak dan
PHRI Indonesia.

Sesuai dengan namanya Pontianak Food Festival hanya menjual
makanan khas Kalimantan Barat seperti Kerupuk basah dan lain sebagainya, sehingga
sangat sulit kita menemukan Steak, Spaghetti, serta beberapa masakan khas luar
negeri sebab yang diprioritaskan disini hanyalah masakan Khas Kalimantan Barat.

Bahkan beberapa hotel yang cukup terkenal di Pontianak
menyediakan makanan-makanan khas daerah termasuk beberapa perlombaan seperti
lomba balap kopi, Jujur aku sedikit merasa kecewa dengan penyelenggaraan kali
ini

Mengapa sih harus diadakan halaman parkiran kendaraan,
memang secara alasan lapangan tersebut cukup besar, pertanyaanya bagaimana jika
hari hujan ? Apakah acara seperti ini bermaksud untuk mendatangkan turis-turis dari
mancanegara dan dalam negeri ? jika itu jawabannya maka menurutku ini sebuah
blunder yang cukup konyol.

Sebenarnya yang membuat menarik suatu daerah adalah
kebudayaan lokal seperti meriam karbit, nek dango atau di Jogja ada sekatenan.
Alasan lainnya jika ingin membuat kota Pontianak dan even tersebut ramai,
menurutku event Pontianak Festival dan Cap Go Meh yang akan diadakan di jalan
Diponegoro setiap tahunnya lebih menarik daripada acara Pontianak Food Festival
yang diadakan di halaman Parkiran Megamall Pontianak.

Sewaktu aku pergi ke acara tersebut aku sangat bingung untuk
sholat, bagaimana tidak aku merasa was-was apakah pakaianku cukup bersih di
kenakan untuk sholat ? Mengapa acara ini tidak diadakan di Rumah Radank saja atau
Pontianak Convention Centre ? Jujur saja saat itu cuaca hari sedang hujan dan
tentulah beberapa kotoran keluar dari sarangnya serta menyebabkan pakaian
menjadi tidak bersih.

Sisi positif yang dapat diambil adalah keramaian, memang
kuakui kota Pontianak sangat kekurangan hiburan, sehingga satu-satunya hiburan
hanyalah A Yani Megamall Pontianak dan jika ingin dikerucutkan lagi mereka
lebih suka menonton film di bioskop pada umumnya film yang dipilih adalah film
Hollywood terutama Action. Sehingga festival ini menjadi alternatif bagi
penduduk kota khatulistiwa ini.

Mungkin sedikit polesan mampu membuat festival Pontianak
Food terasa lebih istimewa terutama jika Pemerintah Kota Pontianak membangun
sebuah gedung dimana lokasinya berada di area Pontianak Food Festival tadi.

Kekurangan kedua adalah jumlah nasi yang terdapat di dalam suatu piring tidak sesuai dengan harga, nasi sedikit harga mahal, seperti yang tampak pada foto disamping. 

Mengapa moment tersebut tidak menjadi moment promosi besar-besaran /? kiranya itu sebuah pertanyaan yang harus di jawab kedepannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *