Konspirasi Freemason : Fitnah terhadap Islam

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah satu agenda
Freemason adalah  Menghapus semua agama,
menghapus sistem keluarga, mengkucarkacirkan sistem politik dunia, selalu
bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan
politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari
bangsa lain di luar Yahudi).

Sebelumnya Freemason telah berhasil memporak-porandakan umat
Nasrani beserta Injilnya dengan  Merusak
Injil yang ada dengan Injil palsu termasuk ajaran Trinitas yang tidak terdapat
di Injil yang asli.  Itulah sebabnya
Injil yang memuat akan datangnya nabi Muhammad SAW yaitu Barnabas di
sembunyikan oleh mereka. Bahkan Saulus dari Tarsus atau yang dikenal dengan nama
Paulus dijadikan nabi untuk menandingi nabi Isa AS. 

Sebuah surat pada tanggal 24 Juli 1489 dari Perancis
dikirimkan oleh seorang pendeta Yahudi (Rabi) bernama Shamur meminta pendapat
atas situasi mencekam atas penindasan yang dialami masyarakat Yahudi Perancis
oleh masyarakat Kristen Perancis ke Istanbul (Turki) kepada Pemimpin Tertinggi
Yahudi yang langsung dibalas dengan jawaban sebagai berikut:

 “Saudara-saudara,
dengan rasa sedih pengaduan kalian kami pelajari. Derita nasib buruk yang
kalian alami membuat kami ikut bersedih. Kalian mengadukan, bahwa Raja Perancis
telah memaksa kalian memeluk agama Nasrani. Kalian sulit menentang perintah
paksaan itu, maka masuklah agama Nasrani. Tetapi harus di ingat, bahwa ajaran
Musa harus kalian pegang erat-erat dalam hati sanubari. Umat Kristen
memerintahkan supaya kalian menyerahkan harta benda kalian.

 Laksanakanlah.
Selanjutnya didiklah putra-putri kalian menjadi pedagang dan pengusaha tangguh,
agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda itu dari tangan mereka.
Kalian juga melaporkan, bahwa mereka mengancam keselamatan hidup kalian. Maka
binalah putra-putri kalian menjadi dokter, agar bisa membunuh orang-orang
Kristen secara rahasia. Mereka menghancurkan tempat peribadatan kalian. Maka,
didiklah putra-putri kalian menjadi pendeta agar bisa menghancurkan gereja
mereka dari dalam. Mereka menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan.
Maka, didiklah putra-putri kalian sebagai agen-agen propaganda dan penulis,
agar bisa menelusup keberbagai jajaran pemerintahan. Dengan demikian, kalian
akan bisa menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan
internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan
dendam kesumat kalian terhadap mereka.”

 Maka, lewat
sosialisasi surat perintah dari pemimpin tertinggi Yahudi di Konstantinopel
yang intensif melalui Rabi Shamur ini, berbondong-bondonglah orang-orang Yahudi
masuk Katolik, tentu saja dengan motivasi balas dendam dan faktor keamanan[6].
Penyusupan kedalam agama Kristen Katolik ini dimanfaatkan secara sangat baik
oleh orang-orang Yahudi ini.

 Jauh sebelum surat
dari Pemimpin Tertinggi Yahudi ini dikeluarkan, seseorang dari Tarsus diutus ke
dalam agama Kristen untuk melakukan pengrusakan terhadap ajaran Kristen, lalu
setelah itu—secara terselubung—memasukkan unsur-unsur ajaran Kabbalah
(Paganisme) ke dalam kekristenan itu sendiri. Siapa dia? Tak lain dan tak bukan
ialah Paulus yang kini lebih dikenal sebagai Santo (orang suci) Paulus. Paulus
juga lah yang dikabarkan merubah ajaran Kristen menjadi agama misi, sama halnya
dengan agama Islam.

Faktor utama para Ordo Kabbalah ingin merusak ajaran Kristen
dengan menyusup kedalamnya adalah karena sebenarnya mereka tidak mengakui Yesus
sebagai Kristus melainkan mereka mengakui Yohannes Pembaptis sebagai Kristus.
Faktor lainnya karena pada saat itu Peter si Pertapa mengatakan bahwa ialah
pewaris gereja Yesus bukan kepada Maria Magdalena, yang konon kabarnya sebagai
Istri Yesus. Padahal Ordo Kabbalah sangat menginginkan agar Yesus mewariskan
gerejanya kepada Maria Magdalena. Disinilah puncak kebencian mereka terhadap
Kristen. Dan surat dari Konstantinopel pada 24 Juli 1489 itu semakin meyakinkan
lagi hal ini.

 Untuk menghilangkan
keraguan Yesus adalah Tuhan dan Trinitas sebagai doktrin kekristenan maka
digelarlah sebuah konsili besar di Nicea pada tahun 325 Masehi. Pada Konsili
ini Kaisar Romawi, Konstantin akhirnya mengeluarkan empat buah keputusan resmi
yang berisi, menetapkan hari kelahiran Dewa Matahari dalam ajaran pagan,
tanggal 25 Desember, sebagai hari kelahiran Yesus. Lalu, Hari Matahari Roma
menjadi hari Sabbath bagi umat Kristen dengan nama Sun-Day, Hari Matahari (Sunday).
Kemudian, mengadopsi lambang silang cahaya yang kebetulan berbentuk salib
sebagai lambang kekristenan, dan yang terakhir, mengambil semua ritual ajaran
paganisme Roma kedalam ritual atau upacara-upacara kekristenan.

 Di dalam sebuah
cerpen “Prahara dari Nicea” karya Ermando Sanzio disebutkan bahwa kemenangan
kaum Trinitarian dalam konsili ini karena pada saat itu terjadi sebuah
kecurangan. Disebutkan, bahwa kelompok Trinitarian (yang mempercayai konsep
Trinitas) mengusulkan agar kedua belah pihak (Trinitarian dan Unitarian atau
kelompok yang masih mempercayai konsep Tauhid yang dibawa oleh Yesus) untuk
berdoa dan meletakkan seluruh Injil yang ada ke bawah meja lalu keluar dari
ruang tempat diadakan konsili tersebut agar kembali besok untuk melanjutkan kembali
konsili yang tertunda karena perdebatan antar kubu pro Trinitas dengan yang
menolak Trinitas yang saat itu membuat Kaisar Konstantin marah.

 “Setelah itu kita
sama-sama berdoa meminta petunjuk agar Injil kebenaran menampakkan diri di atas
meja besar ini sedangkan yang palsu biarlah tergeletak di bawah. Hingga esok
pagi kita kembali ke ruangan ini maka bersama telah kita ketahui mana Injil
yang akan kita jadikan kitab suci,” kata mereka kepada Kaisar Konstantin. Usul
ini akhirnya di terima oleh Kaisar Konstantin pada waktu itu.

 Namun besoknya,
ketika mereka kembali ke ruang konsili, secara aneh, beberapa buah Injil
tergeletak di atas meja. Sontak hal ini membuat Kaisar dan lainnya (kecuali
Arius dari kubu Unitarian) terkesima dan percaya bahwa Injil yang tergeletak di
atas meja itulah yang asli (benar). Dari sinilah penulis mengambil kesimpulan
asal mula kemenangan kelompok Trinitarian yang mewakili Gereja Paulus.
Singkatnya, seluruh Injil yang tidak sesuai dengan konsep Trinitas dibakar dan
dimusnahkan. Bahkan Gereja mengancam akan menindak tegas (hukuman mati) bagi
siapa saja yang kedapatan menyimpan Injil yang dilarang. Sebuah larangan yang
tidak main-main.

 Kaisar Konstantin
sendiri adalah seorang penganut ajaran Kabbalah “Yahudi” yang tidak pernah
dibaptis memeluk Kristen bahkan hingga pada saat kematiannya ia masih tetap
penganut Kabbalah. Motivasi ia mengadakan Konsili Nicea adalah untuk menjaga
kestabilan dan keamanan di daerah kekuasaannya karena saat itu kedua kubu
tersebut sedang bertikai yang menyebabkan gejolak di dalam masyarakat pada
waktu itu. Setelah Konsili lanjutan yang diadakan di Tyre, dua konsili lagi
digelar. Konsili Antiokia (351 M) dan

Konsili Sirmium (359 M). Pada kedua
Konsili ini diputuskan bahwa keesaan Tuhan adalah dasar kekristenan dan tidak
mengakui konsep Trinitas. Namun, karena saat itu Gereja Paulus sudah berkembang
amat pesat di Eropa sehingga menyebabkan rakyatnya tidak perduli lagi kepada
hasil dari kedua Konsili tersebut.

 Kini setelah
berabad-abad silam, mereka terbukti lagi berhasil menghancurkan Kristen lagi,
dengan cara memprovokasi dan mendukung para penentang yang melawan eksistensi
Gereja Katolik. Adalah Martin Luther dengan para pendukungnya mengeluarkan
protes melalui 95 pernyataannya yang secara berani menentang otoritas Kepausan
pada tanggal 31 Oktober 1517. Gerakan protes ini kemudian di dalam kekristenan
sendiri disebut Protestan. Disusul oleh John Calvin yang menyuarakan
Calvinisme. Dalam waktu singkat, jumlah pengikut Luther bertambah begitupun
dengan pengikut Calvin

Dari kesimpulan diatas kita peroleh bahwa Kristen dan
Nasrani telah berhasil mereka hancurkan maka benarlah firman Allah SWT :

Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan
percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu
mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS.
2:75)

 Dan mereka (Bani
Israel) tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala
mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”.
Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa
sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu
lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya)
dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa
yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?” Katakanlah:
“Allahlah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan
Al-Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
(QS. 6:91)

 Yaitu orang-orang
Yahudi, mereka mengubah kalimat (Allah) dari tempat- tempatnya. Mereka berkata
: “Kami mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka
mengatakan pula) : “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar
apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : “Raa’ina”, dengan memutar-mutar
lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : “Kami mendengar
dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih
baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena
kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. (QS.
4:46)

 (Tetapi) karena mereka
(orang-orang Yahudi) melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan
hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah kalimat (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka
telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. 5:13)

 Maka kecelakaan yang
besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri,
lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah
bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. 2:79)


Strategi Freemason didalam menghancurkan Islam


Musuh utama freemason saat ini adalah umat Islam, mereka
tidak lagi berperang melawan Vietnam, Nazi dan sebagainya, mengapa demikian ?

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu. “

QS. al-Baqarah (2) : 120

Freemason juga berkeinginan menghancurkan agama Islam
sebagaimana mereka telah menghancurkan ajaran Nasrani. Namun jangan khawatir
sebab kemurnian Islam tetap terjaga sampai hari kiamat, Tuhan YME  sendiri yang menjaganya.

Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al-Hijr. 9)”

Jika ingin dirunut lebih dalam, Ibrahim AS atau yang dikenal
dengan nama Abraham adalah nabi bagi tiga Agama di dunia yaitu Islam, Kristen
dan Yahudi. Namun yang benar-benar melaksanakan ajaran Ibrahim AS yaitu Idul
Adha dan Haji adalah umat Islam, dari sini terbukti bahwa umat Islam adalah
umat pilihan yang menjunjung tinggi dan menghormati para nabi terdahulu sebelum
nabi terakhir yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

Meski demikian Freemason tak tinggal diam mereka tetap berkeinginan
menghancurkan umat Islam dari dalam lewat berbagai macam fitnah diantaranya

Peristiwa 9/11

Peristiwa ini sudah cukup jelas merupakan propaganda dan
rekayasa Yahudi untuk menghancurkan umat Islam, sudah cukup banyak bukti di
Internet yang menjelaskan bahwa 9/11 merupakan salah satu cara Freemason
menyebarkan fitnah Islam adalah Teroris, yang uniknya pasca peristiwa ini Islam
malah berkembang di Negara-negara Barat. 9/11 adalah dalih bagi Freemason untuk
menyerang Afghanistan, dengan skenarionya Osama Bin Laden.

ISIS

Didalam buku Sejarah Isis dan Illuminati di sebutkan bahwa 

“Ironis sekali gelombang gerakan Islam militan yang
menyerang Irak, Suriah, dan Iran itu bernama ISIS. Namun semua tentu sudah tahu
kalau nama Dewi ISIS adalah salah satu tokoh paling penting dalam freemansonry
dan illuminati,”

Analisa Snowden, eks pegawai NSA yang menyebut ISIS
merupakan bentukan AS dan Israel, yang disebut dia digunakan sebagai pintu
masuk untuk ke Suriah dan Iran. Dan sekarang terbukti Suriah hancur lebur dan
menjadi rebutan Komunis serta Liberalis.

Lalu bagaimana cara Freemason menghancurkan Islam di
Indonesia ? Jawabannya mudah sekali yaitu dengan menanamkan pemikiran-pemikiran
nyeleneh anggap saja JIL,  Pluralisme
yang menganggap semua agama itu sama.

Hal ini diperparah pula dengan rencana penutupan beberapa
situs Islam dengan dalih serta fitnah bahwa situs tersebut terlalu radikal, Padahal
fitnah yang diucapkan Ahok lebih radikal dan keras yang membuat telinga merah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *